memotret air terjun di siang hari dengan slow speed sehingga bisa kelihatan seperti awan.
anda pernah coba dengan slow speed? tpi hasil ttp OE, apa harus pasang filter? jika perlu pakai filter apa?'.
saya sudah coba dengan slow speed dan bukaan kecil tapi selalu OE, apa harus pasang filter? jika perlu pakai filter apa
OE dikarenakan anda memakai "M"(manual) mode, tanpa mengukur berapa sebenarnya metering nya,.....jarum EVnya pasti di sebelah + dan kedip2,...saat eksekusinya
Coba gunakan "A"(Nikon), atau "AV"(Canon), set Apperturenya di antara F11-16,set "EV"nya antara -1 s/d -2 dan tekan setengah shutter nya untuk mengetahui berapa nilai speednya
Jangan lupa kalau anda harus menggunakan Filter tambahan yang namanya ND(Neutral Density)bisa ND4,ND8, ND400 bahkan ND1000.
Yang mana fungsi dari filter2 ND tsb adalah menurunkan eksposure valuenya/dalam hal ini speednya sehingga didapatkan speed yang rendah ,.. agar bisa didapatkan effect salju/kapas/awan pada air tejun
Idealnya untuk "Slow speed" dengan metering di EV-1, EV-2,....adalah 1 sec- 30sec dan apperturenya antara f11-f22(tergantung ruang tajam yang kita inginkan) & tergantung kondisi cahaya saat pemotretan..
makin lambat speednya, makin halus hasil aliran airnya,....
Dalam memotret air, baik itu di laut, di danau maupun air terjun, harus ada sedikit perhitungan yg harus dilakukan untuk mendapatkan foto sesuai dgn yang kita inginkan.
Dari contoh foto dibawah.
Di gunakan bukaan
F = 20
->
kenapa 20? krn ada batu yg sangat dekat di FG (area #1), jadi untuk mendapatkan bidang DOF / bidang tajam yang luas, dr batu yang dekat di FG hingga ke air terjun yg di BG, digunakan bukaan kecil (F16 hingga F22)
Note: Pada foto kak Anif #3 (yg persis diatas ini), sebetulnya tidak dibutuhkan F22 krn tidak adanya object di FG yg harus masuk bidang tajam. Menggunakan F5.6 hingga F11 sudah cukup.
Tapi penggunaan F22 itu menjadi sah-sah saja apabila digunakan untuk membantu menurunkan exposure time lebih rendah lagi, krn misalnya sudah menggunakan ND filter tapi exposure time masih tinggi.
Kembali ke foto saya,
Exposure time =
1 detik
->
kenapa hanya 1 detik? Dalam kasus ini, krn itu sudah cukup untuk membuat air terjun (area #2), atau air pada umumnya, menjadi halus. Semakin deras air terjunnya semakin sedikit waktu yg dibutuhkan untuk membuat nya halus.
Alasan lain: saya memang menginginkan agar detail batuan dibawah air yg tembus pandang di sebelah kiri (area #3) masih jelas tanpa harus menjadi buram/halus krn air. Dengan exposure time yg cukup singkat, air tenang di area #3 belum menjadi halus yg akan menyamarkan batuannya. Semakin lama exposure time, maka air di area #3 akan menjadi halus dan akan mengaburkan batuan yg ada dibawah permukaan air.
Pada foto ini tidak dipergunakan filter ND, krn cahaya waktu itu (pagi) masih tidak terlalau kuat. Hanya digunakan filter CPL (yg sudah menurunkan sekitar 2 sampai 2.5 stop). Dipergunakannya ISO 50 juga membantu membuat speed turun, tanpa harus menggunakan ND filter lagi.